Saturday, December 31, 2005

SELAMAT TAHUN BARU 2006


Hehehe, cuma mau nunjukin aja, SK yang aneh ini...punya Perguruan Cheng Cheng. O iya, SELAMAT TAHUN BARU 2006 buat semuanya! Moga tahun depan lebih baik daripada tahun ini. Semoga resolusi tahun baru kalian tercapai...

Thursday, December 29, 2005

A World Without Thieves


Seperti yang telah dijanjikan dalam posting sebelumnya, kali ini aku mau cerita tentang film ini. Eh, sebenarnya film berjudul asli Tian Xia Wu Zei ini udah cukup lama juga dibuat, tahun 2004. Tapi VCDnya kayaknya emang baru nongol awal 2005-an. Dan parahnya aku baru nonton sekarang karena selain ga sempat juga kirain film ini ga asyik. Nyatanya, setelah nonton aku ngerasa film ini cukup bagus dan punya nilai plus untuk ditonton, karena jalan ceritanya yang unik. Udah gitu di akhir film disertain juga video “ The Making Of”-nya, yang nunjukin bahwa syutingnya ga gampang, apalagi 80 % cerita berlangsung di dalam sebuah kereta api. Oya, lupa, sutradara film ini tuh Feng Xiao Gang, yang konon katanya merupakan sutradara iklan terkenal di China. Waktu nonton Kungfu Hustle pernah liat kalo orang ini jadi special appearance, tapi aku ga tau yang mana. Eh, setelah nonton film ini aku jadi tahu, ternyata Feng itu yang berperan sebagai ketua Geng Buaya yang di awal fil bikin kegaduhan di kantor polisi, tapi pas keluar dari situ, dia mati di tangan Geng Kampak, hehehe...Itu toh orangnya...boleh juga, ternyata dia sutradara hebat.
Film ini menceritakan tentang sepasang kekasih (atau suami istri, ga jelas juga...), Wang Bo (Andy Lau) dan Wang Li (Rene Liu), rekanan kompak dalam hal pencurian dan penipuan di China. Yang banyak beraksi sih, Wang Bo, dan of course didukung ama si Wang Li. Suatu hari setelah berhasil mencuri mobil BMW, Wang Li bilang bahwa dia ingin berhenti berbuat kejahatan. Wang Bo ngirain Wang Li salah minum obat sampai bilang kayak gitu. Nah, mereka bertengkar sejenak, Wang Li ngambek dan keluar dari mobil, trus jalan sendirian. Wang Bo sok nggak peduli. Wang Li melambaikan tangannya di jalan minta pertolongan, tapi ga ada seorang pun yang mau memberinya tumpangan. Akhirnya ada seorang anak muda, Xa Gen, bersedia nganterin dia melewati jalan yang berdebu bak padang pasir itu. Ternyata, Xa Gen pernah memperhatikan Wang Li saat Wang Li sembahyang dengan khusyuk di pagoda. Xa Gen sendiri bekerja sebagai pembangun (kuli bangunan gitu???) pagoda itu.
Hehe, akhirnya Wang Li ketemu lagi ama Wang Bo, trus mereka baikan lagi :P. Mereka akan menumpang sebuah kereta api ke Beijing. Di stasiun, juga ada Xa Gen. Dia hendak pulang kampung untuk menikah dan bertemu keluarganya. Tadinya dia mendapat saran dari akuntan agar uang gajinya dikirimkan saja lewat pos, karena di kereta rawan pencuri, tapi Xa Gen sayang harus membayar ongkos kirim ,dan dia ga percaya bahwa dikereta banyak pencuri, makanya dia membawa uangnya sendiri dalam tas. Di stasiun Xa Gen berteriak bahwa dia bawa uang 60.000 yuan, dan bilang adakah pencuri di sini?? Dasar lugu banget ya, terang aja senyum Wang Bo mengembang, belum lagi di situ ada gerombolan pencuri lain yang diketuai Paman Li (Ge Yu).
Melihat Xa Gen, Wang Li mengajaknya duduk sebangku. Dia emang ga bermaksud jahat, dan merasa hutang budi ama Xa Gen, karena pernah ditolong. Sementara itu Wang Bo kegirangan karena sasaran curiannya justru ada di depan mata. Sepanjang jalan terjadi konflik antara Wang Bo dan Wang Li. Wang Bo bener-bener ingin mencuri uangnya Xa Gen, sementara Wang Li bersikeras melindungi Xa Gen dan uangnya. Konflik mereka melalui sms, soalnya mereka ga ingin Xa Gen tahu apa yang mereka bicarakan. Suatu saat, kereta berhenti di stasiun, kemarahan Wang Bo memuncak, sampai akhirnya Wang Li mengaku kalau dia sedang mengandung anaknya Wang Bo, dan ingin berbuat kebajikan karena takut anaknya kena hukum karma. Wang Bo tersinggung karena Wang Li baru memberitahunya sekarang, tapi dia tetap ingin mencuri uang Xa Gen karena ingin supaya pemikiran “dunia tanpa pencuri” di benak Xa Gen akan hilang. Wang Li marah, dan akhirnya dia bilang” Kita bubar”, pada Wang Bo, trus dia naik ke kereta lagi.
Di dalam kereta Wang Li agak menyesal dengan sikapnya barusan. Tapi akhirnya datang sms Wang Bo yang mengatakan bahwa dia akan selalu di sisi Wang Li. Hhh, legalah Wang Li. Ehm, kayaknya setelah tahu bahwa dia akan jadi ayah, Wang Bo jadi berubah deh...jadi lebih melindungi Wang Li, dan mengurungkan niatnya mencuri uang Xa Gen, bahkan cenderung melindungi Xa Gen dari incaran pencuri-pencuri lain dalam gerbong itu, ya...siapa lagi kalo bukan Paman Li dan 3 anak buah utamanya: Gendut, Mata Empat, dan Xiao Ye.
Sementara itu Paman Li dan anak buahnya juga terus menyusun strategi untuk mencuri uang Xa Gen. Dia merasa kehadiran Wang Bo dan Wang Li menghalangi jalannya, oleh karena itu dia menyuruh anak buahnya duluan untuk menantang Wang Bo. Si Gendut nantang adu keberanian dengan Wang Bo di atas gerbong, tapi malah Si mata Empat yang disuruh maju duluan. Di depan mereka ada terowongan, dan siapa yang menghindar duluan berarti dialah yang kalah. Nah, di sinilah adegan terkonyol dalam film ini: pas menghindar dari terowongan, rambutnya Wang Bo yang semula rada panjang berubah jadi pendek karena kena terowongan, trus rambutnya terbang dan ditangkap ama Paman Li. Anehnya, rambutnya Wang Bo jadi rambut Andy Lau yang sebenarnya, hehehe...masa potongannya serapi buatan salon gitu sih...hahahaha. Oya, tapi Wang Bo menang loh...dalam adu keberanian ini. Paman Li jadi gemes.
Trus pas ada pemberitahuan bahwa akan ada donor darah di kereta, Xa Gen pengin ikut. Wang Bo ngikut karena ingin ngelindungi Xa Gen. Nah, pas berjalan di gerbong, tiba-tiba cahaya gerbong meredup. Wah, gawat, terowongan lagi...pandangan Wang Bo kabur, tahu-tahu Xiao Ye sudah ada di depannya. Terjadi pertarungan dalam gelap antara mereka, dan anak buah Paman Li yang lain beraksi mencuri uang Xa Gen, sementara Xiao Ye mengalihkan perhatian Wang Bo. Hiks...Wang Bo merasa dia sudah kalah, trus balik lagi ke tempat duduknya, melapor pada Wang Li. Tapi ternyata, uang yang ada di tas Xa Gen yang berhasil diambil oleh anak buah Paman Li yang lain adalah uang palsu. Paman Li mendatangi Wang Bo, mengira ini adalah perbuatan Wang Bo. Wang Li dan Wang Bo bingung, dan mereka menduga, pasti ada orang lain yang lebih hebat lagi daripada Paman Li di dalam gerbong ini. Siapa ya???
Suatu ketika ada rombongan perampok menodong penumpang kereta. Polisi yang menyamar sebagai penumpang beraksi, semua pencuri, perampok dalam gerbong itu ditangkap, Wang Bo dan Wang Li ikut diinterogasi. Mereka ditanya, kenapa tidak mencuri uang Xa Gen, malah bertengkar dengan pencuri lain. Wang Li menjelaskan alasannya. Ternyata polisi ini juga yang telah menukar uang Xa Gen saat terjadi keributan kebakaran kecil di gerbong. Wang Bo dan Wang Li berpesan kepada polis, kelak jika Xa Gen yang pingsan (karena donor darah) telah sadar, biarkan dia merasa bahwa dunia sekitarnya adalah dunia yang aman tanpa pencuri. Polisi setuju. Polisi ini memberi kesempatan Wang Bo dan Wang Li mengobrol, karena di stasiun berikutnya kereta akan sampai, dan mereka berdua harus ikut ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan kejahatan mereka sebelumnya, salah satunya pencurian mobil BMW itu. Hm, Wang Li cemas akan masa depan anak mereka, dan mereka merencanakan untuk lari. Ketika mereka mencoba lari melalui atap gerbong tempat Xa Gen tertidur pingsan, ternyata Paman Li ada di belakang mereka, mau melarikan diri juga. Paman Li melihat atap gerbong Xa Gen terbuka, dan dasar pencuri, keinginan mencuri uangnya Xa Gen belum pupus juga. Dia mengarahkan jangkarnya untuk mengail tasnya Xa gen. Wang Li menjerit-jerit takut uangnya Xa Gen dicuri lagi, tapi Wang Bo menenangkan dan berjanji akan meyelesaikan masalah ini. Dia menyuruh Wang Li lari duluan, karena tak mau anaknya lahir di penjara. Akhirnya Wang Li pun melompat dari kereta itu, sementara Wang Bo menghadapi Paman Li, merebut uangnya Xa Gen dari kakek tua itu.
Lima bulan kemudian, Wang Li yang sedang makan di restoran ditemui oleh polisi yang ada di kereta dulu. Polisi itu mengatakan, “ Jangan menunggu lagi, dia sudah pergi.” Hiks...ternyata dalam pertarungan melawan Paman Li, Wang Bo berhasil mengembalikan tas plus uangnya Xa Gen, tetapi dia menghembuskan nafas terakhir karena lehernya dicekik oleh jangkarnya Paman Li. Sms terakhirnya pada Wang Li berbunyi,” Masalah Xa Gen sudah selesai. Tunggu aku.” Ternyata polisi itu juga yang mengirimkannya pada Wang Li, karena Wang Bo udah keburu meninggal.
Sedihnya...pengin nangis pas adegan ini. Ngebayangin gimana perasan Wang Li. Nah, dari film ini, yang aku sukanya ya itu...Wang Bo yang gentle banget, keren lah!! Bisa ngelindungi Wang Li yang tipikal cewek lemah, ya..kayak cewek kebanyakan juga. Aku mikirnya, apa film ini bisa menyindir pencuri-pencuri atau malah menstimulasi yang nonton untuk nyobain praktek mencuri berbekal kecepatan tangan?? Jangan sampai yang kedua lah. Oya, yang bikin senang, akhirnya Paman Li nya juga ketangkep di stasiun terakhir, loh. Bagus lah, kerja keras polisi-polisi itu menggerebek satu kelompok pencuri itu.
Yang masih jadi pertanyaan, anaknya Wang Li diapain ya? Adegan terakhir menggambarkan Wang Li lagi sembahyang di pagoda, trus ada orang-orang sekitar nggendong bayi yang kayaknya baru lahir. Apa anaknya Wang Li ditinggalin gitu aja, ya? Kasihan...

Saturday, December 24, 2005

Hari Pertama Liburan Akhir Tahun

Ha! hari ini hari pertama liburan singkat...ya emang sih cuma tanggal 24 Desember ampe tanggal 2 Januari, tapi ya...lumayan lah buat refreshing pikiran. Abis ujian nih...masih ada 2 ujian lagi setelah liburan, emmm... Farmakologi II dan TBA. Aduh, berat nih TBA, kemarin UTSnya jelek, jadi harus ngejar di UAS kalo mau nilainya lebih baik. Farmol juga dink...SEMANGAT!!!
Sekarang lagi di Comblabs, alamak...internetnya lelet banget, jadi rada bete. Tapi ada sennengnya juga, siy...Barusan ngeliat nilai UAS Fitokimia Bagian B nilainya lumayan. Semoga nilai Bagian A juga lumayan. Amien. Hehehe, perasaan kalo masa-masa ujian gini, yang bisa membuatku bahagia hanyalah nilai ujian yang memuaskan, yak!
Akhir-akhir ini kalo buka internet suka kecewa! Abis ga ada yang bisa dibaca tapi menyenangkan hati. jadi, ya..mending ngisi blog sendiri aja, daripada dongkol. nambahin dosa aja.
Barusan abis mentoring di Salman selama2 jam-an lah...Lumayan juga dapet pencerahan tentang Hal-hal yang Bisa Merusak Tarbiyah Ruhiyah. Ternyata bergaul berlebihan dan tidur berlebihan bisa merusak hati juga loh! Maka itu, aku jadi lebih hati-hati deh, kalo tentang yang 2 hal ini. Insya Allah. Sayangnya, 2 bulan-an ini teh Rika mau KP, jadi bisa mentoringnya hari Sabtu sore ato Minggu aja. Padahal khan kalo time seperti itu penginnya di rumah aja, sama keluarga. Jadi kayaknya mau diganti ama mentor lain. Mudah-mudahan sama baiknya kayak teh Rika ya...Buat teh Rika, met KP di RS Muhammadiyah. Semoga lancar dan dimudahkan...
Kemarin aku nonton film "A World Without Thieves"nya Andy Lau. Ntar mau diceritain di sini, kayak 2046 juga. Tapi ngetiknya di rumah aja ah. Hiks, harus sianng-0siang ngetiknya, soalnya kalo malem lampunya korslet, jadi ngetiknya gelap-gelapan. Kalo ngetik sambil online kan mahal. Ceritanya unik lo...Nanti kalo online lagi pasti nggak lupa diupload deh...Tunggu aja. Selamat liburan akhir tahun untuk semuanya...

Saturday, December 03, 2005

Things that Make Me Happy...


Hi, semua....apa kabar? Saat ini hatiku sedang berbunga-bunga, jadilah nekad 0nline posting walaupun sebenernya harus belajar buat ujian segunung minggu depan! Ini adalah akumulasi kebahagian yang harus dituangkan dan dibagi pada kawan-kawan semua. Mau tau apa saja yang membuatku bahgia akhir-akhir ini?

Aku diberi kesempatan ngulang ujian praktikum fitokimia. Kecewa? Nggak juga. Asyik...itu khan ujian hari Selasa. Hari rabu ntar ujian open book, jadi bisa ngirit tenaga buat belajar. Ou..yeah...
Hari ini, Sabtu 3 Desember aku punya orang tua asuh. Siapa mereka?? ya, nggak lain dan nggak bukan adalah mantan tetanggaku dulu di Virgo, yang pernah ngasih aku pekerjaan yang lumayan membuat kantongku nggak tipis-tipis amat. Alhamdulillah...terima kasih, Ya Rabbi....
Aku merasa di sekitarku selalu ada teman-teman yang mensupport di saat aku sedang kesusahan. Untuk Brownish'ers: Sesil ' Ongky' dan Omah; Kiki yang lucu en baik banget; teman-teman sekelompok dan se-shift praktikum yang menyenangkan dan nggak pernah membuatku bete....Thanks a lot...Rekan-rekan Pendekar Cheng Cheng yang semakin lama semakin aneh, tapi membuatku makin mengenal mereka...Teman-teman di dunia maya yang baek hati dan selalu ngebantuin aku yang punya keanehan ini. Pokoknya semuanya deh...
Ada juga orang-orang yang membuatku rajin berkunjung ke dunia maya. Salah satunya adik kelasku Andi...Juga my lovely best friend, Ana sayang, I miss u so much. Ternyata kita sama-sama punya keinginan terpendam: menguasai gitar. Hehehe, tapi aku ngaku, emang aku cuma mimpi doang koq. Badanku ama gitar aja gede gitarnya. Oya, situsmu bagus koq...aku dah ke sana, tapi nggak bisa ninggalin pesan, habisnya harus daftar. Heh, koq namamu jadi Shepti sih?? Ntar aku buat link ke situsmu itu ya...tapi janji: harus sering ditengok, ya...
Satu bulan lagi kayaknya aku dah nyantai, bisa konsen ke TA, doain ada obyekan juga yang bisa dikerjain, ya. Oya, ada motto baru nih, kalo lagi sedih, susah hati, istigfar aja, dan jangan lupa tetap tersenyum, hiks jadi terharu. Udah ahh,sekian dulu posting sebelum ujian. Mungkin lama baru diupdate lagi.