Friday, January 02, 2009

Fenomena Sinetron Dubbing


Pasti pada tahu, kan, maksudnya ilustrasi komik di atas tentang apa? Yak, tul. Ngga lain dan ngga bukan adalah menyinggung sinetron aneh yang selalu mengisi jam tayang (pagi-siang-malem, bosen deh!) di salah satu stasiun tv swasta yang dulunya favoritku dengan tayangan serial idola Asianya, hiks..

Tadinya kupikir cuma aku dan keluarga yang keganggu, ternyata beberapa waktu lalu topik ini sempet jadi perbincangan lumayan rame pas makan siang di kantor..ehmm..

Berikut cuplikan dari sebuah forum (forumnya juga mendapat tulisan tersebut dari milis) :


Seperti yg kita ketahui di salah satu acara stasiun televisi kita terdapat satu jenis sinetron yang mengganggu yaitu sinetron dubbing di indosiar. Sinetron ini meiliki berbagai "ciri khas" dalam setiap episodenya, antara lain......

1. First law: Ugly monster Dalam setiap episodenya, dapat dipastikan terdapat "monster-monster aneh" yg muncul mengganggu pemandangan, monster2 ini di buat dengan animasi komputer yg sangat amat sangat low quality. Bahkan saya yakin anak tk yg belum lancar logaritma pasti mengetahui kalo siluman2 ini adalah animasi komputer. Yang lebih bego bin Roncar-nya. Setting sinetron ini bukanlah masa lampau, tapi masa kini.


2. 2nd law: "Rumah gedong" law
Orang-orang yg ada di sinetron ini pasti selalu orang kaya. Dan anehnya walaupun sudah kaya kadang2 ngomongnya nggak bisa diatur, kata2 seperti "Gobl*k", "Tol*l"muncul dengan sensor yg cuma me-mute kan dialog. Setting yg kacau dengan pemeran yg itu-itu aja. Pemeran pembantu, ibu, bahkan anak, cakepnya gak jauh beda, dan umurnya pasti tidak jauh beda. Kadang rumah atau kafe yg terbuat dari kayu bergaya kerajaan jaman dulu lengkap dg patungnya, dan parahnya lg berada di tengah hutan. Semua itu membuat mata anda bisa terkena radiasi "Stupid-violet" yg memiliki efek samping menurunkan IQ penontonnya.


3. 3rd law: "Singing like a stupid" law Entah pembuatnya orang india, atau penggemar film india, sinetron ini selalu, saya ulangi selalu memunculkan adegan menari dan menyanyi di padang bunga seperti orang gila. Tak perlu menjadi seorang ahli biologi untuk membedakan bunga yg ada di scene ini, sebagian besar bunga itu palsu, dan ditambah efek komputer agar terlihat subur.


4. 4th law: "flying ride" law
Akhir2 ini sinetron ini berhasil mengalahkan Amerika dan Jepang dalam menciptakan kendaraan terbang. Mobil, motor, bisa melayang seenaknya dalam cerita ini, dengan bantuan tenaga magis (katanya)


5. Another law:
-untuk membuat emas yg mahal, cukup membuat kuningan terlihat mengkilap dengan komputer -pengisi suara yg tak cocok timing dengan tokohnya -orang tua pasti galak -dukun is anytime, everywhere -Always fighting with Giant snake -And many moreeeeeee........


6. 6th law: Anytime law
Kalo anda buka indosiar sekitar pukul 10.00 WIB, atau siang-siang jam 13.00, jangan heran anda melihat sinetron ini di Indosiar. Indosiar secara sembunyi-sembunyi melancarkan serangan "Genosida"pembodohan dengan memunculkan sinetron ini. Kalau anda menonton indosiar selah habis acara Mamamia, soulmate, "SUCK"per twin. Anda masih belum bisa bernafas lega, karena serangan masih belum berakhir (Masih ada jam segitu boss) Thumbs Down.


Ironis memang, di tengah kondisi bangsa yang ga stabil2 amat ini, tayangan seperti itu justru mendapat slot tayang paling banyak di stasiun tv tersebut. Uff..semoga tahun 2009 dan berikutnya, pihak stasiun tv swasta tersebut merubah kebijakan dengan menayangkan program yang jauh lebih bermutu dan mendidik. Amienn..

No comments: