Friday, May 25, 2007

More than Words

Saying I love you
Is not the words I want to hear from you
It's not that I want you
Not to say, but if you only knew
How easy it would be to show me how you feel
More than words is all you have to do to make it real
Then you wouldn't have to say that you love me
Cos I'd already know

What would you do if my heart was torn in two
More than words to show you feel
That your love for me is real
What would you say if I took those words away
Then you couldn't make things new
Just by saying I love you

More than words

Now I've tried to talk to you and make you understand
All you have to do is close your eyes
And just reach out your hands and touch me
Hold me close don't ever let me go
More than words is all I ever needed you to show
Then you wouldn't have to say that you love me
Cos I'd already know

What would you do if my heart was torn in two
More than words to show you feel
That your love for me is real
What would you say if I took those words away
Then you couldn't make things new
Just by saying I love you

More than words



Note:
Lagu yang terngiang-ngiang selama seharian, coz kompinya lagi ga idup, biarlah si bloggie yg menyanyikannya untukmu...^^

Thursday, May 10, 2007

Kuliah: Cari Ilmu atau Cari Nilai?

Ini pertanyaan retoris mungkin ya, hanya bisa dijawab oleh diri saya sendiri. Mungkin saja pertanyaan ini memang sudah bercokol di pikiran setiap mahasiswa, kawan-kawan semua, sejak menapaki hidup baru sebagai seorang mahasiswa. Waktu SMA, anak yang mendapat nilai 95 terlihat jelas lebih baik daripada yang mendapat nilai 81. Tapi tidak begitu di perguruan tinggi. Adanya cuma nilai A, B, C, D, E, dan T. Batas nilai juga ditetapkan oleh dosen dan lazim berbeda antara satu dosen dengan yang lainnya. Hak prerogatif dosen, istilah lainnya. Intinya, sistem penilaian lebih tegas!

Pengalaman selama 5 tahun jadi mahasiswa sih kadang suka takjub lihat nilai sendiri. Mata kuliah yang jelas-jelas saya suka, belajarnya niat banget, kadang nilainya koq gitu ya..ga sesuai harapan. Malah mata kuliah yang kurang menarik menurut saya, ga mudeng-mudeng belajarnya, malah nilainya sering ajaib (baca:bikin senyum lebar). Tapi selalu di akhir, saya mencoba mensyukuri semuanya sebagai bahan introspeksi diri. Mungkin nilai itu yang paling tepat buat saya menurut Allah SWT. Alhamdulillah, saya belum pernah sekalipun mengulang kuliah untuk memperbaiki nilai. Kalaupun dapat nilai C, mmm..selama ini dibiarin aja, hehehe..bukan sombong nih..males aja harus ngulang.

Nah, beberapa waktu lalu saya rada panas juga karena dapat nilai B untuk mata kuliah Kerja Praktek semester 1. Yang berKP di tempat lain rata-rata dapat nilai A. Naah..teman-teman bertanya dong..koq bisa dapat nilai itu. Ya..saya udah jelasin alasan pembimbing saya ngasih nilai segitu. Rata-rata sih pada ngasih tanggapan kasihan dan sok-sok bersimpati gitu. Mungkin mereka ngira saya ga bisa nyesuaiin diri sama orang-orangnya, ga ngerjain tugas tepat waktu dan tepat sasaran, dll. Biarin, mau bilang apa juga. yang tahu kebenaran cuma saya dan Allah. Pokoke, saya sudah mengerahkan potensi yang ada..hehe. Betewe, pada bingung kali ya, koq rese amat ngributin nilai KP..Soalnya porsi SKSnya emang gede: setengah SKS dari total SKS per semester. Bayangin aja sendiri, deh, keanjlokan nilai yang terjadi kalau KPnya cuma nilai B.

Eh, imbasnya, saya cerita kayak gitu, teman-teman yang semester ini dapat tempat KP di tempat tersebut jadi ngerasa tinggal nunggu ketiban sial aja, karena dua dari tiga pembimbing bakal ngasih nilai B. Saya pikir..ya manusiawi banget kan..mahasiswa kan selain nyari ilmu juga nyari nilai juga. Tapi kalau dari awal udah ilfil kayak gitu, ntar niat mencari ilmunya jadi ga lurus dong..Saya sih jujur aja dari awal agak cuek dan ga mikir nilai saya bakal apa. Baru pas mau keluar nilai, teman saya ngasih tahu..kecenderungan nilainya selalu begitu dari dulu. Oo..ada tuh, saya tulis di postingan bulan Maret, tentang deg-degannya menunggu nilai KP.

Saya sih udah gapapa.. Meskipun jadinya gagal cum laude (lagi!) dan ga bisa jadi the best di angkatan (sebenarnya ngincer duit hadiahnya kalo jadi the best..lumayan euy). Tadinya sih pengen nangis, tapi ga ada guna juga, kan. Nasi sudah jadi bubur ayam (loh?!). Toh, KP kemarin saya dapat ilmu lumayan banyak.

Once again, tetap semangat, ya, kawan. Ini buat diri sendiri juga. Allah ngasih kesempatan buat kuliah tuh dah harus disyukuri, apalagi kalau bukan dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar, berinteraksi, dan menimba sebanyak mungkin hal dari lingkungan kampus. Tinggal beberapa bulan lagi, nih, perjuangan di kampus ini. Semoga apoteker ITB angkatan 2006/2007 semuanya lulus Oktober nanti..(Amien).


Generated by iDailyDiary from Splinterware