Wednesday, August 24, 2005

Why I choosed Phytochemistry?

Beberapa jenis bahan pangan tak sekadar mengandung zat-zat gizi yang menyehatkan. Namun juga berkhasiat menguatkan sistem kekebalan tubuh dan menangkal penyakit dari serangan jantung hingga kanker. Menurut Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc., dari Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga, Institut Pertanian Bogor, dalam bukunya Buah dan Sayur Untuk Terapi, beberapa jenis sayuran dan buah-buahan mampu menurunkan kolesterol darah dan kadar gula darah, mencegah penyebaran sel kanker, mempunyai kekuatan sebagai antibiotik, menyembuhkan luka lambung, mengurangi serangan rematik, mencegah diare, dll.Menariknya lagi, bahan pangan yang berkhasiat tersebut, umumnya bukanlah jenis bahan pangan yang asing bagi kita atau yang sulit didapat. Bahan tersebut umumnya selalu ada di sekitar kita, tapi barangkali sering kita anggap remeh karena begitu mudah didapat. Berikut ini adalah 12 diantaranya:
Apel
Apel adalah sumber kuersetin (quercetin), zat fitokimia yang bermanfaat memerangi radikal bebas pemicu serangan jantung dan kanker. Apel yang tidak dikupas, kaya serat yang bermanfaat membantu melancarkan sistem pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol darah. Karena mengandung serat dan fruktosa (gula buah), apel memiliki indeks glikemik rendah. Artinya, apel mampu menstabilkan gula darah dan mempertahankan rasa kenyang lebih lama dibandingkan buah yang lain. Namun begitu, jika ingin memakan apel tanpa dikupas, sebaiknya pilih apel yang dibudidayakan secara organik. Sebab pada umumnya buah apel yang tidak organik telah disemprot dengan pestisida untuk mencegah terkena hama. Juga disemprot dengan lilin supaya tidak cepat busuk.

Brokoli
Brokoli mengandung sulforafan (sulforophane), zat fitokimia yang berkhasiat mencegah pertumbuhan sel-sel kanker. Hasil penelitian yang dilakukan di Sekolah Kedokteran Universitas Utah di Salt Lake City, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa lutein, antioksidan yang bermanfaat melindungi fungsi penglihatan yang ditemukan dalam brokoli, juga dapat mengurangi risiko kanker usus besar (kolon). Jenis sayuran ini juga kaya asam folat, serat, beta karoten, dan vitamin C yang bermanfaat membantu mencegah serangan jantung.

Bawang putih
Bawang putih bermanfaat melancarkan sirkulasi darah dan mengendalikan kadar kolesterol darah. Dalam bawang putih juga terdapat senyawa sulfur yang bisa mencegah pertumbuhan sel-sel kanker. Dari penelitian yang dilakukan di lowa, Amerika Serikat, pada 1994 terhadap 41.837 wanita ditemukan bahwa mereka yang sering mengkonsumsi bawang putih risikonya menderita kanker kolon menurun 30 persen. Beberapa ahli mengatakan bahwa memakan bawang putih mentah itu penting, tapi barangkali hal inikurang baik bagi napas Anda. Jadi jika Anda ingin mengkonsumsi bawang putih, setelah dipotong-potong biarkan dulu. Campurkan dalam masakan sesaat sebelum masakan Anda matang, agar aroma menyengat bawang putih berkurang tanpa merusak kandungan zat aktifnya.

Mangga
Buah mangga adalah sumber karotenoid, bahan penumpas kanker yang baik. Mangga juga kaya vitamin antioksidan C dan E, Satu buah mangga mengandung 7 gram serat yang dapat membantu sistem pencernaan dan kebanyakan terdiri dari serat larut dalam air yang dapat menjaga kolesterol tetap normal.

Jamur
Jamur dari Asia seperti shiitake dan maitake secara tradisional telah biasa dikonsumsi agar panjang umur. Menurut penelitian, maitake dan shiitake mengandung senyawa antikanker, antivirus dan efek pemicu kekebalan. Maitake mencegah pertumbuhan tumoer pada binatang dan shiitake mengandung eritadenin (eritadenine), substansi yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Sementara jamur dari varietas lain seperti portobello, memiliki khasiat penyembuhan juga. Selain kaya vitamin B yang bisa memperbaiki mood, juga kaya mineral tembaga, protein, dan serat. Sebelum dimakan, jamur wajib dimasak, untuk membunuh zat karsinogenik (penyebab kanker) alami dalam jumlah kecil yang dikandungnya.
Pepaya
Sarat dengan beta karoten dan vitamin C, pepaya adalah penguat kekebalan tubuh dan pembasmi kanker. Merupakan sumber serat laurt yang dapat membantu menjaga kadar kolesterol darah. Pepaya mengandung enzim papain yang dapat membantu pencernaan dan meredakan peradangan. Selain bisa membantu penyembuhan luka dan cedera pada jaringan kulit, pepaya juga membantu mengatasi penyakit peradangan seperti artritis dan demam.
Anggur merah
Anggur merah terkenal dengan kemampuannya untuk mencegah serangan jantung. Para peneliti percaya bahwa anggur merah bisa menjawab semua ironi yang terjadi pada masyarakat Perancis, yaitu banyak mengkonsumsi makanan berlemak tinggi tapi hanya sedikit yang terkena serangan jantung. Ternyata anggur merah yang digunakan untuk membuat red wine kaya polifenol, zat antioksidan yang berfungsi membantu mencegah serangan jantung. Selain itu, anggur juga mengandung senyawa bernama asam tartarat (tartaris acid) yang bekerja sama dengan serat untuk mencegah penyakit kolon.

Tempe
Tempe adalah hasil olahan kedelai yang paling bermanfaat. Fermentasi membuat proteinnya menjadi lebih mudah dicerna. Berdasarkan analisis dari 38 penelitian yang dilakukan pada tahun 1995, tempe berkhasiat menurunkan total kolesterol, LDL (kolesterol 'jahat'), trigliserida dan meningkatkan HDL(kolesterol 'baik'). Penelitian lain juga menyebutkan bahwa tempe dapat membantu meredakan gejala-gejala menopause dan mencegah osteoporosis. Kedelai mengandung estrogen tanaman (fitoestrogen) yang diduga mampu mencegah kanker payudara.

Tomat
Kaya akan antioksidan likopen, tomat membantu mencegah serangan jantung dan kanker, khususnya kanker prostat, payudara dan pankreas. Dari sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard terhadap 48.000 pria diperoleh kesimpulan bahwa mereka yang makan produk olahan dari tomat sebanyak 10 kali seminggu lebih rendah 35% risikonya terkena kanker prostat daripada pria yang makan tomat kurang dari 1 ½ kali seminggu.Mengkonsumsi makanan kaya likopen juga mengurangi resiko terjadinya bercak-bercak (macular degeneration) karena usia. Anda bisa menemukan likopen pada beberapa produk olahan tomat seperti saus tomat, pasta tomat, sup krim tomat, sambal tomat. Tomat yang dimasak dalam minyak membantu tubuh menyerap likopen. Sedangkan tomat segar berisi antioksidan seperti beta karoten, vitamin C, dan vitamin E.
Yogurt
Merupakan sumber mineral pembangun tulang yang baik seperti kalsium dan fosfor. Yogurt juga mengandung bakteri hidup yang bermanfaat bagi tubuh dengan menambah jumlah bakteri baik yang ada di dalam usus kita. Mengkonsumsi bakteri tersebut secara teratur bisa mendesak pertumbuhan bakteri penyebab diare dan peradangan. Yogurt juga bisa meredakan infeksi jamur, mengendalikan kadar kolesterol darah, dan mencegah infeksi pencernaan. Pilihlah mereka yang menunjukkan bahwa isinya merupakan bakteri hidup, kulturnya aktif.

Jahe
Jahe terkenal dengan kemampuannya mengatasi mual. Menurut penelitian, jahe dapat mengatasi mabuk kendaraan, mabuk karena 'ngidam' dan mual karena obat bius. Jahe juga mengandung senyawa gingerol yang bermanfaat menurunkan tekanan darah dan memperbaiki sirkulasi darah.
Teh hijau
Teh hijau kaya akan polifenol, fitokimia kuat yang bisa memerangi radikal bebas, mencegah serangan jantung dan kanker. Selain itu, kesimpulan hasil penelitian terbaru menyebutkan bahwa polifenol bisa merangsang turunnya berat badan dengan mempercepat metabolisme tubuh. Teh hijau berasal dari daun teh yang sama dengan teh hitam, tapi proses pengolahannya berbeda. Teh hijau tidak mengalami fermentasi, sehingga khasiatnya tetap bertahan.

Sumber: Majalah Nirmala Fito-kimia Komponen Ajaib Cegah PJK, DM dan Kanker Arnelia (Puslitbang Gizi Bogor)


Sekitar 200 orang pakar dari berbagai penjuru dunia yang terdiri dari ahli farmasi, biokimia, kimia, gizi dan pangan berkumpul di Guh Moon Go Hall, salah satu ruang yang megah di Temf Hotel, Seoul, Korea Selatan beberapa waktu lalu. Mereka bukan nonton bareng sepakbola Piala Dunia, melainkan membahas mengenai komponen bioaktif pangan yang mempunyai efek kesehatan yang amat menakjubkan, salah satunya fito-kimia. Prof. Bernhard Watzl dari Institute of Nutritional Physiology (FRCN) Karlshure, Jerman menyatakan bahwa fito-kimia terdiri dari karotenoid, fito-sterol, saponin, glucosinolates, polifenol, protease inhibitors, monoterpen, dan fito-estrogen sulfid.Fito-kimia memberikan aroma khas, rasa dan warna tertentu bagi tanaman dalam berintegrasi dengan lingkungan, dan salah satu yang menyebabkan manusia memilihnya. Sebagai komponen bioaktif, fito-kimia memberi dampak faali, metabolisme secara endogen dan eksogen melalui berbagai mekanisme reaksi tubuh.
Fito-kimia mempunyai efek biologi yang efektif menghambat pertumbuhan kanker, sebagai antioksidan, mempunyai ifat menghambat pertumbuhan mikroba, menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar glukosa darah, bersifat antibiotik, dan menimbulkan efek peningkatan kekebalan. Dari sekitar 30.000 fito-kimia yang sudah diketahui sekarang, sebanyak 5.000- 10.000 terdapat dalam bahan pangan. Dan hampir 400.000 jenis tanaman mengandung fito-kimia. Bagi mereka yang senang atau doyan buah-buahan, sayur-sayuran serta biji-bijian, dalam seharinya sudah mengkonsumsi sekitar 1,5 gram fito-kimia. Bagi vegetarian tentu lebih tinggi lagi. Warna yang menarik dari buah-buahan dan sayuran berasal dari senyawa fito-kimia, juga aroma khas dari teh dan kopi berasal dari senyawa fito-kimia.
Bersifat Antikanker
Para ahli percaya bahwa sayur, buah dan biji-bijian dapat mencegah timbulnya kanker dan menurunkan risiko terjadinya tumor. Setelah diteliti lebih jauh ternyata komponen yang ada dalam bahan pangan nabati itu adalah vitamin, mineral, serat dan fito-kimia. Untuk itu salah satu pusat penelitian kanker di Amerika yaitu National Cancer Institute dan European School of Oncology Task Force on Diet, Nutrition and Cancer merekomendasikan untuk mengkonsumsi buah dan sayuran yang cukup untuk mencegah terjadinya penyakit kanker. Fito-kimia sudah terbukti dapat mencegah timbulnya kanker kolon, payudara dan usus dan lambung.
Isoflavon yang banyak terdapat pada kedelai, ginseng, buah dan sayur dapat menurunkan risiko kanker payudara.
Senyawa fenolik kurkumin dari kunyit dan polifenol katekhin dari teh bersifat protektif terhadap kanker lambung dan usus.
Fito-estrogen selain diduga dapat menunda menopause pada wanita, jugasangat ampuh dalam mencegah kanker.
Tripsin inhibitor yang selama ini diduga dapat menurunkan penyerapan protein, ternyata dapat mencegah timbulnya kanker. Bowman-Birk Inhibitor (BBI) merupakan salah satu tripsin inhibitor yang terdapat dalam kedelai, dapat mencegah terjadinya kanker kolon dan hati. Dilaporkan bahwa hanya BBI yang dapat mencegah terjadinya kanker dan tidak untuk jenis inhibitor lainnya.
Sebagai Antioksidan
Stres oksidatif adalah keadaan ketidakseimbangan antara prooksidan dan antioksidan. Keadaan stress oksidatif sebetulnya dapat diinduksi oleh berbagai faktor, antara lain adalah kurangnya antioksidan atau kelebihan produksi radikal bebas. Radikal bebas sebetulnya diproduksi secara fisiologis oleh sel sebagai konsekuensi logis pada reaksi biokimia dalam kehidupan aerobik. Namun, jika radikal bebas berlebihan dan antioksidan seluler tetap jumlahnya atau lebih sedikit, maka kelebihan radikal bebas ini tidak bisa dinetralkan dan akan berakibat pada kerusakan sel itu sendiri. Kondisi stres oksidatif yang berakibat pada kerusakan sel, dapat menyebabkan terjadinya percepatan proses penuaan, dan bisa menimbulkan penyakit jantung, kanker, dan diabetes mellitus.
Fito-kimia yang bersifat antioksidan aktif adalah karotenoid, polifenol, fito-estrogen, inhibitor-protease dan sulfida.
Karotenoid seperti lycopene dan canthaxanthin, adalah jenis antioksidan yang punya kemampuan tinggi dalam memproteksi oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas. Sedangkan polifenol dikenal sebagai antioksidan tanaman yang sangat superior. Polifenol dari anggur merah dan flavanol quercentin adalah fito-kimia yang sukses mencegah oksidasi LDL (low density lipoprotein) dan kolesterol, sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit kronis.
Menurunkan Kolesterol
Kolesterol rendah merupakan idaman setiap orang, karena kadar kolesterol darah yang tinggi merupakan salah satu pencetus penyakit jantung. Beberapa fito-kimia yang tercatat dapat menurunkan kadar kolesterol secara nyata adalah saponin, fito-sterol, sulfida dan tokotrienol. Bahkan bukan hanyakolesterol total yang dapat diturunkan, kadar lemak darah juga dapat diturunkan.Fito-kimia menggunakan dua kunci dalam menurunkan kolesterol darah. Pertama, senyawa fito-kimia saponin dan fito-sterol bisa menurunkan tingkat absorpsi kolesterol dan meningkatkan ekskresi, sehingga secara langsung dapat mengurangi kolesterol yang masuk ke dalam tubuh.Fito-kimia tokotrienol dapat menghambat kerja enzim pada metabolisme kolesterol hati. Sangat banyak literatur yang membuktikan fito-kimia bisa menurunkan kolesterol secara efektif. Informasi terakhir melaporkan, fito-kimia bisa menurunkan tekanan darah, kadar glukosa, dan menghambat proses peradangan.

Antimikroba
Sebagai antimikroba, beberapa senyawa fito-kimia dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit. Isoflavon dari kedelai sudah dikenal sebagai anti infeksi terhadap E.coli dan antidiare. Polifenol dari ekstrak daun jambu biji sering digunakan sebagai obat antidiare dan antimikroba bagi penderita sakit perut. Sulfida dari bawang putih, isotiosianat dan tiosianat sudah dibuktikan sangat baik sebagai antimikroba. Senyawa frenol dari strawberi dari jenis kranberi dan strawberi hitam ternyata sangat efektif sebagai antimikroba.

Jenis-jenis fito-kimia
Karotenoid
Karotenoid mempunyai warna kuning sampai merah yang memberikan warna pada buah dan sayuran. Karotenoid terdiri dari lycopen, alfa dan beta karoten, xanthofil, lutein, zeaxanthin dan kriptoxanthin. Lebih dari 600 jenis karotenoid yang terdapat di alam, hanya 40 jenis yang terdapat dalam makanan. Sumber karotenoid adalah sayuran hijau. Buah-buahan juga mengandung karotenoid, khususnya yang berwarna kuning sampai merah. Tomat dan wortel dikenal sebagai sumber utama karotenoid. Sedangkan jenis sayuran seperti bayam dan kangkung adalah sumber karotenoid. Rata-rata konsumsi karotenoid dalam seharinya bagi yang doyan makan sayur dan buah adalah sekitar 6 mg. Khasiatnya adalah sebagai antioksidan.
Fito-sterol
Fito-sterol yang utama adalah beta-sitosterol, stigmasterol dan campesterol. Fito-sterol berperan menghambat penyerapan kolesterol sehingga dapat menurunkan penyerapan kolesterol total. Sumber utama fito-sterol adalah biji-bijian dan minyak nabati. Bagi yang suka mengkonsumsi biji-bijian dan minyak sayur, rata-rata dalam sehari dapat mengkonsumsi sebanyak 150-400 mg fito-sterol.
Saponin
Saponin memberikan rasa pahit pada bahan pangan nabati. Sumber utama saponin adalah biji-bijian khususnya kedelai. Saponin dapat menghambat pertumbuhan kanker kolon dan membantu kadar kolesterol menjadi normal. Tergantung pada jenis bahan makanan yang dikonsumsi, seharinya dapat mengkonsumsi saponin sebesar 10-200 mg.

Polifenol
Polifenol adalah asam fenolik dan flavonoid. Polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata-rata manusia bisa mengkonsumsi polifenol dalam seharinya sampai 23 mg. Khasiat dari polifenol adalah antimikroba dan menurunkan kadar gula darah.

Fito-estrogen
Fito-estrogen terdiri dari isoflavon dan lignin. Fito-estrogen banyak terdapat pada biji-bijian dan kacang-kacangan khususnya kedelai. Fito-estrogen dapat menghambat kanker payudara dan diduga dapat menunda masa menopause pada wanita.

Sulfida
Sulfida lebih identik dengan senyawa sulfur pada bawang putih. Selain pada bawang putih sulfida juga terdapat pada bawang merah. Sulfida dapat menghambat pertumbuhan mikroba.

Monoterpen
Monoterpen merupakan senyawa volatil yang terdapat pada tanaman. Monoterpen yang terkenal adalah menthol (peppermint), carvon dan limonen. Monoterpen dapat menghambat pertumbuhan kanker, khususnya kanker payudara.
Protease Inhibitor
Protease Inhibitor yang banyak ditemukan adalah sejenis tripsin inhibitor. Sumber utama protease inhibitor adalah kacang-kacangan khususnya kedelai. Protease inhibitor juga berkhasiat sebagai antikanker.

Makanan tradisional kaya fito-kimia
Menu makanan tradisional Indonesia pada umumnya kaya akan kandungan fito-kimia. Bukan hanya buah-buahan atau sayuran impor yang kaya akan fito-kimia, tetapi buah-buahan tradisional seperti apel malang, simanalagi, jambu biji, jambu air, belimbing dan masih banyak lagi buah-buahan asalIndonesia yang kaya akan fito-kimia. Sayur-sayuran seperti pecai (kubis putih), bayam, kangkung dan sebagainya juga mengandung fito-kimiacukup banyak. Biji-bijian dan kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang koro, kacang hijau juga mengandung fito-kimia cukup baik. Juga termasuk serealia yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, menu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi sudah cukup baik kalau ditinjau dari sumber komponen bioaktif fito-kimia.Jamu tradisional asal Indonesia juga sudah banyak yang mengklaim mengandung komponen bioaktif fito-kimia. Bahkan beberapa pabrik jamu besar, secara khusus melakukan penelitian dan menciptakan jamu dalam bentuk kapsul atau tablet dengan komponen bioaktif fito-kimia. Demikian juga beberapa pabrik farmasi besar telah menghasilkan sejenis obat tradisional dengan komponen aktif fito-kimia.
Sumber : Kompas (8 Agustus 2002)

No comments: