Wednesday, April 04, 2007

Karena Aku dan Kau Begitu Berharga

Suatu ketika, ada seorang sahabat memulai khotbahnya dengan mengeluarkan selembar uang seratus ribu yang baru. Kemudian dia bertanya, "Siapa di antara kamu yang mau uang ini, jika diberikan ikhlas padamu?". Langsung saja yang mengangkat tangan banyak sekali.

Katanya lagi, " Ya, ini akan saya berikan, tapi sebelumnya biar saya melakukan hal ini." Sahabat tersebut meremas uang kertas seratus ribu itu, menjadi gulungan kecil yang kumal.

Kemudian dia buka lagi ke bentuk semula : lembaran seratus ribu, tapi sudah kumal sekali. Lalu dia bertanya, " Siapa yang masih mau uang ini?". Tetap saja banyak yang angkat tangan, sebanyak yang tadi.

"Oke, akan saya kasih, tapi biarkan saya melakukan hal ini." Dia menjatuhkan lembaran uang itu ke lantai, terus diinjak-injak pakai sepatunya yang habis berjalan di tanah becek sampai nggak karuan bentuknya. Dia tanya lagi, "Siapa yang masih mau?". Tangan-tangan masih saja terangkat. Masih sebanyak tadi.

"Nah, sahabatku, sebenarnya aku dan kau sudah mengambil satu nilai yang sangat berharga dari peristiwa tadi. Kita semua masih mau uang ini walau bentuknya sudah nggak karuan lagi. Sudah jelek, kotor, kumal... tapi nilainya nggak berkurang: tetap seratus ribu rupiah.

"Sama seperti kita. Walau kau tengah jatuh, tertimpa tangga pula... tengah sakit, tengah hancur pula, atau kau gagal, nggak berdaya, terhimpit, dan merasa terhina, kecewa dan terkhianati, atau dalam keadaan apapun, kau tetap nggak kehilangan nilaimu... karena kau begitu berharga. Jangan biarkan kekecewaan, perasaan, ketakutan, sakit hati, menghancurkan kamu, harapanmu, atau cita-citamu."

"Kamu akan selalu tetap berharga, bagi dirimu, bagi diriku, bagi sahabatmu, bagi sahabat yang lain dan kau tetap sama dimata Tuhanmu. Dia, Tuhanmu, akan berlari mendekatimu, jika kau berjalan menuju-Nya. Aku pun sahabatmu akan melakukan hal yang sama, karena fithrah setiap diri kita akan mulia jika mencoba mendekati sifat2 Tuhan kita. Di sanalah nilai dirimu berada."

1 comment:

Anonymous said...

Karena Aku Telah Berharga Jauh Sebelum Kau Mengenalku

mungkin itu judul tandingan yang juga nggak kalah serunya untuk dibahas bosS!

biar semua orang taw dan nyadar .. kalo tanpa kenal kita pun orang itu nggak kan nggak berharga ..
pernyataan diatas akan berujung pada statement berikut,"tanpa kita pun semua akan berjalan baik-baik saja".

agar kita tak lagi merasa kita lah yang ter- ...
--titik-titik diatas bermakna ambigu,, sadarkah kaw?--

dan ku percaya,, kau taw jawabnya .. kalo perlu berkacalah sebentar pada layar monitormu untuk memudahkan mu menjawab pertanyaan di atas.

tetap dengan senyum lebar ... hiii .. tengs saudaraku telah mengingatkanku akan banyak hal yang selama ini tak sempat kupikirkan!!!

dan kan ku katakan,"berjanjilah tuk tersenyum dan 'tersenyum' selebar hari ini"



--d'sop--