Wednesday, April 06, 2005

Kekuatan Cinta...


Ini disadur dari buku Kekuatan Cinta karangannya Irfan Tony Herlambang, bagus deh...baca aja. Klo mau tau apa sih isi buku ini sebenernya, beli aja di toko buku terdekat (hehe, jadi promosi nih.) Thanx, ya, buat Tiwi yang udah ngetikin naskahnya buat diupload ke situs.

KEKUATAN CINTA
30 Nasihat Bagi Jiwa Perindu Nur Illahi

© Teman, cobalah untuk selalu mengingat setiap kebaikan dan kebahagiaan yang kita miliki. Simpanlah semua itu di dalam kekokohan hati kita agar tak ada yang mampu menghapusnya. Torehkan kenangan bahagia itu agar tak ada angin kesedihan yang mampu melenyapkannya.

© Teman, burung tak pernah diajari untuk terbang dan ikan tak pernah belajar untuk berenang. Semuanya alami. Semua berasal dari naluri. Hal itu akan hadir pada setiap makhluk yang prcaya akan kebesaran Allah. Hanya Allah lah yang memberikan kita kekuatan itu.

© Teman, biarkan “singa-siinga” penuh semangat hadir dalam jiwa Anda. Rawatlah singa-singa itu dengan keluhuran budi, dan kebersihan nurani. Susunlah bulu-bulu kedamaiannya, cermati terus rahang persahabatannya. Perkuat punggung optimismenya, dan pertajam selalu kuku-kuku kesabaran miliknya.

© Emas dan kuningan tentu punya nilai yang berbeda. Tapi apakah kemuliaan hanya dari apa yang disandang keduanya? Apakah harga diri hanya ditunjukkan dari simbol-simbol yang tampak di luar? Sebab, kita sama-sama belajar dari perajin kuningan bahwa loyang kadang bernilai lebih dibanding logam mulia. Dan juga bahwa kemuliaan adalah buah dari ketekunan.

© Teman, anggaplah sebagai kebahagiaan apabila kamu jatuh ke dalam berbagai cobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian menghasilkan ketekunan. Dabn biarlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna, utuh, dan tak kekurangan suat apapun.

© Teman, jika bisa menemukan “mawar-mawar” indah yang tumbuh dalam jiwa, kita akan dapat mengabaikan duir-duri yang muncul. Kita akan terpacu untuk membuatnya merekah dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas titu akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita.

© Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas. Buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan mengubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.

© Kadang, kita terlalu tinggi hati untuk mengakui kebenaran orang lain. Kita enggan untuk menyetujui pendapat mereka. Bukan karena pendapat mereka yang salah, tetapi karena kita tak mau merasa dikalahkan. Kita sering terpesona dengan rasa picik dan tak suka jika ada orang yang lebih baik.

© Bahagia adalah udara. Kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semnakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu menjauh.

© Pohon-pohon iyu adalah prasasti sebagai penanda buatmu dalam berjalan. Mereka akan jadi pengingat betapa lelah kaki-kaki ini telah melangkah. Mereka semua akan jadi pengingat tentang jalan-jalan yang telah kita lalui.

© Teman, percayalah, akan ada petunjuk-petunjuk Allah dalm setiap langkah kita menapaki jalan kehidupan ini. Carilah, gali, dan temukan rasa percaya itu dalam hatimu. Sebab, saat kita telah percaya, maka petunjuk itu akan datang dengan tanpa disangka.

© Mencermati setiap bagian dari dunia yang kita sukai. Jalin-jemalin kenyamanan yang dapat dirangakai dalm dunia, adalah sesuat yang indah. Di sana akan kita temukan kesejukan, ketenangan, kesunyian, keteraturan ,keterpaduan, dan segalanmya, asalkan kita mau menjenguknya.

© Teman, berhati-hatilah pada setiap kata-kata yang kita ucapkan. Kata-kata yang kita ucapkan sangat berpengaruh kepada orang lain. Kata-kata itu bisa membuat orang pesimis, frustasi, dan enggan berusaha. Sangat sayang senadainya semua ucapan itu hanya akan merenggut jiwa-jiwa pantang menyerah yang sebenarnya ada di dalam raga.

© Kegagalan kerap kita jadikan alasan untuk berhenti melangkah. Namun, Teman, jika Anda bersikap seperti itu bisa jaid Anda keliru. Sebab, kegagalan adalah sebuah cara Allah mengajarkan kepada kita arti kesungguhan.

© Teman, begitulah hidup. Kita bisa memilih hidup kita dengan kepala tertunduk, pikiran dipenuhi dengan nafsu kekayaan, dan enggan berurusan dengan orang lain. Kita juga bisa memilih hidup dengan penuh ketakutan, takut kehilangan setiap uang logam, takut akan dikritik dan saran, takut pada setiap hal baru yang hadir di depan mata.

© Teman, yakinlah, apapun cobaan yang kita hadapi adalah rangkaian kemuliaan yang sedang di persiapkan-Nya untuk kita. Jangan putus asa, jangan lemah hati. Allah selau bersama orang-orang yang sabar.

© Jembatan antar manusia adalah cinta dan kasih sayang. Dalam cinta kita akan menemukan saling pengertian, pengharapan, welas asih, perhatian, peneguhan, dukungan, semangat, dan banyak hal lainnya.

© Dan, cermin itu meniru pada semua hal, baik-buruk, terpuji-tercela. Jadi, cermin itu pancaran sejati setiap benda di depannya. Kita tentu tak bisa memecahkan cermin atau mengoyak ketenangan telaga itu saat melihat gambaran buruk.
© Kita jarang untuk bersedekah, padahal harta itulah yang akan menolong kita kelak. Kita jarang berbuat baik, padahal kita sama-sama tahu akan ada imbalan dari-Nya nanti. Kita jarang menolong teman dan tetangga dekat, padahal merekalah yang bisa kita minta bantuannya di kala susah.

© Masdih ada berjuta daun-daun harapan lain yang masih dapat kita pungut. Di depan sana, masih terhampar berjuta daun impian lain yang memberikan kita beragam pilihan. Mungkin jalan di depan kita masih berkelok, masih panjang, namun daun-ddaun itu ada disana. Berjuta daun kebahagiaan lain masih menunggu kita rajut, jalin, anyam, dan susun.

© Kebahagiaan itu tak berpintu, tak berdinding, tak memiliki ruang, dan tak dibatasi sekat-sekat. Karena iutlah, kebahagiaan tak membutuhkan anak kunci untuk membukanya. Kita tak memerlukan ulir-ukir yang rumit untuk dapat hadir di dalamnya.

© Keberanian bukanlah rasa yang dimiliki oleh orang yang menganggap dirinya memiliki segalanya. Keberanian juga bukan rasa yang berasal dari sifat-sifat sombong dan takabur. Keberanian adalah jiwa yang berasal dari dalam hati, dan bukan dari materi yang kita miliki. Keberanian adalah sesuatu yang tersembunyi yang membuat orang tak pernah gentar walau apapun yang dia hadapi.

© Jangan pernah berhenti “mengepakkan sayapmu” teman. Biarkan cobaan itu membuatmu kuat, biarkan derasnya terpaan itu membuatmu gesit berkelit. Biarkan jiwa-jiwa pemenang itu memenuhi hatimu. Biarkan jiwa-jiwa sabar juga menjadi penyejuk bagimu.

© Jadilah mereka yang selalu optimis memandang kehidupan, yang selalu memenuhi hair dengan rasa bahagia. Jadilah mereka yang tak pernah lelah menyusun dan mencipta istana-istana pasir di pinggir pantai.

© Ketika kamu melontarkan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu itu meninggalkan bekas sepeti lubang di hati orang lain.Kamu dapat menusukkan pissau kepada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi, tidak peduli berapa kali kamu akan meminta maaf, luka itu akan tetap ada. Dan, luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik.

© Seharusnya, musibah tidak boleh membuat kita kehilangan hati kita. Tuhan harus selalu ada di hait kita, walau dalam keadaan yang paling berat sekalipun. Sebab, Tuhan itu tidak tidur. Ia tahu betul kegelisahn dan jeritan hati kita. Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan kasih-Nya selau datang kepada kita. Pada saat dan cara yang tidak disangka-sangka. Hanya saja kita terlalu kerdil untuk memahaminya.


© Pahatlah dengan halus agar kita bisa di tempatkan di tempat yang terbaik di sisi-Nya. Poleslah setiap sisinya dengan kearifan budi dan kebijakan hati agar memancarkan keindahan. Susuri setiap lekuknya dengan kesabaran dan keikhlasan. Pahatan yang kita torehkan saat ini akan menentukan tempat kita di akherat kelak. Bentuklah “patung” diri Anda dengan indah!

© Kita sering mendendam. Tak mudah memberi maaf dan tak mudah melepaskan maaf. Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepaskannya.

© Dunia yang kita lihat adalah dunia yang ada dalam pikiran kita. Dunia yang sangat personal. Dimana dunia itu kita artikan sebagai milik kita sendiri. Penghuninya hanya kita sendiri. Tidak ada orang lain di sana. Akibatnya, ketika tertimpa musibah, kita menganggap dunia kiamat.

© Layang-layang dimainkan dengan kepala tegak dan bukan dengan menunduk. Layang-layang diterbangkan, bukan dengan wajah ke arah bawah, tapi dengan menatapnya ke angkasa. Begitupun kita di dalam hidup. Layang-layang adalah tanda agar kita selalu percaya bahwa optimisme di mulai dengan membangun harapan, bukan dengan bersedih.





4 comments:

Lia Sweety said...

Lia, semangat....

Irfan Toni H said...

Iya Lia. semangat!

Lia Sweety said...

Wuaa..ada komen dari penulis benernya..makasi kakak..terus berkarya, ya..

faizul hawiwin, S. Pd said...

mbak sy ksulitan cri bukunya...
ada solusi nggak?
kalo ad tlong email ke
faizul_bukit@yaho.co.id
atau
faizulbukit@gmail.com
thanks...